Film ini
menceritakan tentang jurnalis fotografi yang berjuang mendapatkan foto terbaik
dengan memasuki wilayah konflik masyarakat karena perbedaan ras. Film ini
diangkat dari kisah nyata yang di alami empat orang jurnalis fotografi (Greg
Marinovich, Joao Silva, Kevin Carter, dan Ken Oesterbtroek) pada tahun
1990-1994. Berkat mereka, peran media pada saat itu sangat penting karena
menjadi jembatan informasi dari daerah tersebut kepada dunia. Dari berita yang
tidak diketahui dunia menjadi berita yang sangat menggemparkan dunia. Hal ini
menunjukkan bahwa peran media sangat penting dalam penyebaran informasi di
dunia.
Dalam film tersebut
menunjukkan bahwa penjuangan seorang jurnalis dalam mendapatkan suatu informasi
atau berita sangatlah sulit dan penuh perjuangan. Namun karena kerja kerasnya
tersebut, perjuangan mereka terbayar dengan penghargaan yang di dapatkan. Salah
satunya yang di dapatkan oleh Greg Marinovich mendapatkan Pulitzer dengan karya
fotoaya “Zulu Spy 1992” (supporters SAANC burning alive a man) dan Kevin Carter
mendapatkan Pulitzer Prize dengan karya fotonya “Bearing Witness 1994” (gadis
Sudan kelaparan yang di dekatnya ada burung bangkai sedang menunggu gadis
tersebut mati untuk dimakan). Bersamaan dengan penghargaan Pulitzer yang diraih
Greg, keempat foto jurnalis tersebut kemudian mendapatkan perhatian yang luas
dari banyak media internasional. Perhatian tersebut khususnya datang karena
kualitas foto mereka yang mampu mengungkap banyak hal yang sebelumnya tidak
diketahui khalayak ramai mengenai peperangan antar suku yang terjadi di Afrika
Selatan. Pun begitu, permasalahan pribadi mulai mengintai keempatnya.
Film ini sangat
penting bagi perkembangan jurnalis dunia.Karena dalam film ini di gambarkan
bagaimana sejatinya pekerjaan seorang jurnalis. Dengan demikian penonton yang
menonton film ini sedikitnya akan bisa memahami bagaimana seorang jurnalis
dalam bertugas.