Wednesday 4 November 2015

Review Film The Bang Bang Club

Film ini menceritakan tentang jurnalis fotografi yang berjuang mendapatkan foto terbaik dengan memasuki wilayah konflik masyarakat karena perbedaan ras. Film ini diangkat dari kisah nyata yang di alami empat orang jurnalis fotografi (Greg Marinovich, Joao Silva, Kevin Carter, dan Ken Oesterbtroek) pada tahun 1990-1994. Berkat mereka, peran media pada saat itu sangat penting karena menjadi jembatan informasi dari daerah tersebut kepada dunia. Dari berita yang tidak diketahui dunia menjadi berita yang sangat menggemparkan dunia. Hal ini menunjukkan bahwa peran media sangat penting dalam penyebaran informasi di dunia.

Dalam film tersebut menunjukkan bahwa penjuangan seorang jurnalis dalam mendapatkan suatu informasi atau berita sangatlah sulit dan penuh perjuangan. Namun karena kerja kerasnya tersebut, perjuangan mereka terbayar dengan penghargaan yang di dapatkan. Salah satunya yang di dapatkan oleh Greg Marinovich mendapatkan Pulitzer dengan karya fotoaya “Zulu Spy 1992” (supporters SAANC burning alive a man) dan Kevin Carter mendapatkan Pulitzer Prize dengan karya fotonya “Bearing Witness 1994” (gadis Sudan kelaparan yang di dekatnya ada burung bangkai sedang menunggu gadis tersebut mati untuk dimakan). Bersamaan dengan penghargaan Pulitzer yang diraih Greg, keempat foto jurnalis tersebut kemudian mendapatkan perhatian yang luas dari banyak media internasional. Perhatian tersebut khususnya datang karena kualitas foto mereka yang mampu mengungkap banyak hal yang sebelumnya tidak diketahui khalayak ramai mengenai peperangan antar suku yang terjadi di Afrika Selatan. Pun begitu, permasalahan pribadi mulai mengintai keempatnya.


Film ini sangat penting bagi perkembangan jurnalis dunia.Karena dalam film ini di gambarkan bagaimana sejatinya pekerjaan seorang jurnalis. Dengan demikian penonton yang menonton film ini sedikitnya akan bisa memahami bagaimana seorang jurnalis dalam bertugas.